Appraisal Rumah: Cara Meningkatkan Nilai dan Menghitungnya

Appraisal Rumah: Cara Meningkatkan Nilai dan Menghitungnya

Saat ingin mengajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah), Homers pasti akan mendengar istilah appraisal rumah atau hunian. Pasalnya, appraisal penting untuk menentukan harga rumah dan pembiayaan awal oleh lembaga kredit.

Sebelum mengajukan KPR, ada baiknya Homers mengenal apa itu appraisal hunian. Artikel ini akan membahas pengertian, cara meningkatkan nilai, dan menghitungnya. Mari simak berikut ini!

Pengertian Appraisal Rumah

Pengertian appraisal hunian sendiri yaitu proses penaksiran harga rumah sebelum proses penjualan, pembelian, atau pelelangan. Pihak yang melakukan appraisal tidak sembarangan. Jadi, hanya profesional yang bisa menetapkan harga rumah sesuai prinsip keadilan dan keadaan pasar di masa yang akan datang. 

Pada produk KPR, appraisal dilakukan oleh bank untuk menyesuaikan harga dengan kondisi calon hunian. Jadi, tidak akan ada yang merasa rugi, antara bank maupun kreditur. 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa appraisal dilakukan oleh profesional. Oleh sebab itu, akan ada tambahan biaya jasa appraisal saat mengajukan KPR. Namun, ada juga bank yang menggratiskan biaya appraisal. 

Cara Meningkatkan Nilai Appraisal Rumah

Bagi kreditur, proses appraisal berhasil, apabila mendapatkan hunian impian sesuai perkiraan harga yang diinginkan. Sementara jika ingin menjual rumah atau mengajukan pinjaman, appraisal sukses apabila harganya tinggi. Berikut tips meningkatkan nilai appraisal yang bisa diterapkan:

1. Melakukan Renovasi

Cara pertama untuk meningkatkan nilai appraisal ketika mengajukan pinjaman dengan agunan, yakni melakukan renovasi.

Jika ingin melakukan renovasi, Homers tidak perlu melakukannya secara besar-besaran. Homers hanya perlu memastikan rumah terlihat rapi, bersih, dan terawat. Kemudian, pastikan juga bahwa Homers memperbaiki setiap cacat dan kerusakan.

2. Menemukan Rumah di Lokasi yang Ideal

Lokasi yang ideal sebenarnya bersifat subjektif. Artinya, setiap orang memiliki definisi area ideal yang berbeda-beda. Contohnya, yaitu hunian dekat jalan besar, pusat kota, atau bebas banjir.

Kemudian, tunjukkan rumah berlokasi dekat dengan fasilitas umum. Misalnya seperti perkantoran, sekolah, dan pertokoan. Pasalnya, harga rumah di lokasi yang ideal tentu saja umumnya lebih tinggi. 

3. Memperbaiki Sistem Ledeng dan Kelistrikan

Cara meningkatkan nilai appraisal selanjutnya, yaitu memperbaiki sistem ledeng dan kelistrikan. Bukan hanya itu saja, memperbaiki sistem ledeng dan kelistrikan juga mampu meningkatkan keamanan serta kenyamanan hunian.

Homers bisa melakukan perbaikan sedari awal. Supaya nantinya, pembeli lebih mudah saat memutuskan pindah ke rumah, ketika bank menyetujui pinjaman. 

4. Mengobrol dengan Warga Setempat

Kondisi rumah yang Homers lihat belum tentu menggambarkan kenyamanan dan keamanan secara keseluruhan. Terkadang, ada hal yang hanya diketahui oleh warga setempat.

Maka, cobalah mengobrol dengan warga untuk mengetahui kondisi rumah dan lingkungannya. Melalui obrolan ini, Homers bisa mengetahui hal-hal seperti pengelolaan sampah, keamanan, sumber keributan, dan lain-lain. Kemudian, menyesuaikannya dengan harga rumah.

Cara Menghitung Appraisal Rumah

Perhitungan appraisal hunian memang wajib dilakukan oleh profesional. Namun, Homers tetap perlu mengetahui bagaimana cara menghitung appraisal untuk mendapatkan gambaran harga rumah secara kasar. 

Misalnya, Homers akan membeli rumah secara KPR di pinggir kota. Luas bangunan adalah 200 meter persegi dan luas lahan 300 meter persegi. Lantaran berlokasi di kawasan strategis, nilai appraisal rumahnya adalah Rp 2.000.000 per meter persegi dan tanahnya Rp 1.500.000 per meter persegi.

Akan tetapi, rumah tersebut adalah rumah lama yang sudah berdiri sejak 10 tahun lalu. Jadi, ada penyusutan harga sebesar Rp 3.500.000 per tahun. Melalui data tersebut, maka perkiraan dana yang harus dibayar bank, yaitu:

Rumah: 200 x Rp 2.000.000 = Rp 400.000.000

Tanah: 300 x Rp 1.500.000 = Rp 450.000.000

Depresiasi: Rp 450.000.000 – (10 tahun x Rp 3.500.000)

                  = Rp 450.000.000 – Rp 35.000.000

                  = Rp 415.000.000

Berdasarkan perhitungan di atas, maka bank akan membayarkan KPR dengan nilai appraisal yaitu Rp 415.000.000. Jika harga KPR lebih tinggi, maka kreditur atau Homers sebagai orang yang mengajukan KPR yang perlu mencari tambahan biaya. 

Sudah Paham Apa Itu Appraisal Rumah?

Appraisal rumah atau penaksiran harga rumah merupakan proses yang penting dalam sebuah KPR. Pasalnya, penaksiran harga yang akurat membantu meminimalisir kerugian antara bank maupun kreditur.

Mengetahui pengertian, cara meningkatkan dan menghitung appraisal dapat membantu Homers untuk lebih memahami proses ini. Jadi, Homers tidak akan kebingungan dari mana asal harga rumah saat mengajukan KPR atau pinjaman multiguna.

Baca Selengkapnya: Appraisal Cost Adalah: Pengertian, Jenis, Hingga Contohnya

You May Also Like