Sebuah pondasi rumah yang konstruksinya baik akan mampu menyangga rumah dan melindunginya dari beragam gangguan, baik karena cuaca maupun bencana. Oleh karena itu, Homers wajib tahu apa saja jenis pondasi rumah yang bagus untuk menyokong rumah.
7 Jenis Pondasi Rumah Terbaik
Dalam bidang arsitektur, terdapat dua golongan pondasi untuk rumah dan bangunan, yaitu pondasi dangkal dan dalam. Kedua golongan pondasi ini mempunyai beberapa jenis yang pemakaiannya perlu disesuaikan dengan ukuran rumah. Jenis-jenis pondasi tersebut antara lain:
1. Pondasi Ceker Ayam
Jika Homers membangun rumah di tanah yang konturnya lembek seperti bekas sawah atau sisa rawa, utamakan penggunaan pondasi ceker ayam. Sesuai dengan namanya, struktur penyangga rumah ini menyerupai cakar ayam yang terbuat dari besi dan ditancapkan ke dalam tanah.
Bahan beton pada jenis penyangga rumah golongan dangkal ini harus padat demi menghalau masuknya air dari tanah. Sebagai gantinya, pondasi ini membutuhkan proses pembuatan yang lumayan rumit.
2. Pondasi Tapak
Berikutnya, jenis pondasi rumah lainnya ialah pondasi tapak, yang melibatkan pemakaian material beton. Struktur penyangga rumah ini mempunyai pola lapisan bertulang yang dapat dibentuk menjadi bulat atau persegi.
Kelebihan utama dari pondasi ini ialah tak perlu menggali tanah yang luas, cukup saja gali di sekeliling struktur penyangganya. Selain itu, harga materialnya terbilang murah dan bisa kalian terapkan pada bangunan yang berdiri di tanah lembek.
3. Pondasi Tiang Pancang
Jenis pondasi rumah tiang pancang hampir mirip dengan pondasi ceker ayam, sebab strukturnya cocok untuk tanah berair. Hanya saja, material beton pada pondasi golongan dalam ini bisa langsung ditancapkan, tidak perlu membuat lubang galian khusus.
Selain beton, bahan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat pondasi ini yaitu baja, kayu besi, dan kayu ulin. Konstruksi penyangga rumah ini sanggup menyerap lenturan, sehingga bangunan tak mudah goyang jika terjadi gempa.
4. Pondasi Sumuran
Mengapa bentuk pondasi bangunan ini memiliki nama sumuran? Hal ini karena letak pengecoran pondasi tersebut berada langsung di lokasi konstruksi bangunan. Lebar lubang galian pondasinya ada sekitar 80 sentimeter, sedangkan kedalamannya bisa mencapai 8 meter.
Jika kalian hendak membangun rumah di tanah sempit dan kurang stabil, inilah bentuk pondasi yang paling cocok. Namun kalian juga tetap harus waspada, sebab untuk menggali lubang corannya agak sulit dan belum tentu hasilnya bagus.
5. Pondasi Umpak
Jenis pondasi rumah umpak tergolong ke dalam pondasi dangkal, sebab penyangga rumah ini berada di atas tanah yang padat. Bagian penopang pondasi ini adalah batu-batu kali di permukaan tanah, sehingga tak perlu lagi memakai kerangka khusus.
Lantaran bagian dasar pondasi ini sudah dikeraskan, maka tiang-tiang yang dibangun diatasnya menjadi sangat kokoh dan nyaris tidak akan bisa patah. Dengan begini, rumah dan bangunan yang menggunakan pondasi umpak dapat terus berdiri ketika ada gempa bumi.
6. Pondasi Rakit
Selanjutnya, ada lagi contoh jenis pondasi rumah bernama pondasi rakit, yang memiliki jalur-jalur kolom mengikuti kontur tanah. Pada pondasi ini, terdapat pelat-pelat beton yang menjadi dasar bangunan, sehingga lantai tidak langsung bersentuhan dengan tanah.
Pondasi ini mampu menahan beban bangunan yang besar dengan cara menyebarkan beban tersebut secara merata pada tiang-tiangnya. Oleh sebab itu, jenis penyangga ini baik untuk kalian gunakan pada rumah di tanah yang kurang padat.
7. Pondasi Pelat Beton Lajur
Berikutnya, ada bentuk pondasi bangunan dalam berupa pelat beton lajur, yang bahan utamanya ialah cor beton padat. Istilah lajur pada pondasi ini merujuk kepada kerangka besi pada beton yang padat dan bisa dipanjangkan.
Kalian tidak perlu membuat banyak galian untuk menempatkan pondasi ini, sehingga biaya pemasangannya lebih murah daripada menggunakan batu kali. Meskipun begitu, metode pemasangan pondasi ini terbilang rumit serta memakan waktu yang lama.
Jenis Pondasi Rumah Apa yang Ingin Digunakan?
Ada banyak ragam dan material pondasi yang dapat Homers pilih sebagai kerangka penyokong rumah dan bangunan lainnya. Hanya saja, belum tentu pondasi pilihan itu sesuai, sehingga perlu adanya konsultasi kepada ahli terlebih dahulu sebelum memulai proses pembangunan rumah.
Baca Selengkapnya: Kenali 15 Jenis Pondasi Dangkal untuk Proyek Bangunan Kokoh!
