Contoh AJB Palsu dan Cirinya, Kenali Agar Tidak Tertipu!

Contoh AJB Palsu dan Cirinya, Kenali Agar Tidak Tertipu!

Memiliki Akta Jual Beli (AJB) dalam genggaman tidak lantas menjamin semua sudah aman. Banyak sekali contoh AJB palsu yang beredar dan tentu menimbulkan kerugian yang fantastis bagi para korban. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud AJB, ciri-ciri, contoh, dan cara membedakan yang asli dengan palsu? Simak di sini!

Apa Itu Akta Jual Beli (AJB)?

Akta Jual Beli merupakan sebuah dokumen yang berisi legalitas transaksi jual beli properti (tanah dan bangunan) antara penjual dan pembeli yang telah notaris sahkan. AJB membuktikan kepemilikan properti telah berganti secara sah sesuai dengan hukum yang berlaku.

Dokumen ini berbeda dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) yang merupakan dokumen kepemilikan seseorang atas properti dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) sudah sahkan. Karena SHM diurus setelah AJB selesai, sebagai bukti tanah maupun bangunan sudah berganti pemilik melalui transaksi pembelian resmi.

Mengapa AJB Begitu Penting?

Contoh AJB palsu sangat merugikan, dokumen pembelian properti ini wajib asli karena memiliki banyak peranan penting, seperti:

1. Menghindari Sengketa di Masa Mendatang

Adanya AJB membuktikan bahwa transaksi jual beli properti terjadi secara sah oleh pemilik lama kepada pemilik baru. Tidak ada unsur paksaan dan terbayar sesuai permintaan penjual. Sehingga, ahli waris atau pihak lain dari penjual tidak memiliki hak mempermasalahkan (sengketa) di masa depan.

2. Melindungi Hak dan Kewajiban Kedua Belah Pihak

Penjual mempunyai kewajiban menyerahkan dokumen SHM asli dan mendapatkan hak sejumlah nominal properti yang telah disepakati. Sedangkan pembeli wajib membayar dan berhak sepenuhnya atas tanah atau bangunan yang telah dibeli setelahnya.

3. Syarat Utama Balik Nama Properti

Akta tersebut menjadi salah satu syarat wajib balik nama untuk SHM pemilik baru. Jadi, artinya transaksi jual beli sudah terlaksana secara legal dan menguntungkan kedua belah pihak.

Ciri-Ciri dan Contoh AJB Palsu

Ada beberapa oknum tidak bertanggung jawab yang sengaja memalsukan dokumen ini demi keuntungan pribadi. Berikut ciri-ciri AJB palsu:

  • Tidak PPAT atau notaris resmi terbitkan
  • Biaya AJB hanya 1% dari total harga properti. Jika lebih tinggi, kemungkinan besar dokumen tersebut palsu
  • Penggunaan bahasa yang tidak baku
  • Penulisan data kurang akurat dan tidak konsisten

Selain itu, contoh AJB asli dan palsu juga sangat mudah untuk dikenali karena yang palsu tidak memiliki nomor registrasi resmi. Font tidak beraturan, serta tidak adanya materai sebagai simbol pengesahan. Berikut contoh palsunya:

Contoh AJB Palsu dan Cirinya,
Contoh AJB Palsu dan Cirinya. (Source: rumah(dot)com)

Tips Agar Tidak Tertipu AJB Palsu

Jelas sekali bukan jika memahami hal ini menjadi wajib, khususnya bagi pemilik properti yang baru? Nah, supaya tidak tertipu, ini beberapa cara cek AJB asli atau palsu

1. Meminta Bantuan PPAT atau Notaris

Metode paling mudah, yaitu dengan meminta pihak PPAT atau notaris untuk melakukan pengecekan keaslian AJB. Pihak ahli akan dengan mudah mengenali keaslian dokumen tersebut. Jika terbukti palsu, maka penjual dapat langsung pembeli gugat dengan tuduhan pemalsuan dokumen dan penipuan.

2. Melakukan Pengecekan di Situs Resmi Kementerian 

Setiap transaksi properti tercatat di Kementerian Badan Pertanahan Nasional. Pengecekan dapat dilakukan oleh masyarakat umum di website resminya. Jika nomor akta tercatat, artinya asli, begitu pula sebaliknya.

Sudah Tahu Pentingnya AJB?

Masih banyak yang menganggap bahwa mengenali contoh AJB palsu tidak penting. Padahal, AJB merupakan salah satu bukti sah yang dapat meminimalisir banyak risiko kerugian potensial dari transaksi properti. Oleh sebab itu, wajib bagi pembeli untuk selalu memeriksa keaslian dari Akta Jual Beli yang penjual berikan!

Nah, apabila Homers tertarik untuk membaca artikel terkait legalitas perumahan menarik lainnya, yuk segera kunjungi blog Gethome sekarang juga! Jangan lupa untuk memantau terus blognya untuk mendapatkan artikel terupdate.

Baca selengkapnya: SHM: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuatnya

You May Also Like