Membeli rumah merupakan transaksi yang cukup rumit, jika dibandingkan transaksi untuk kebutuhan sehari-hari. Sebab, Anda juga perlu mengetahui sistem pembayaran akan Anda pilih. Sistem pembayaran pembelian rumah yang bisa Anda pilih tanpa pemberi pinjaman yaitu cash keras (tunai keras) atau cash bertahap.
Untuk lebih mengenal tunai keras perbedaannya dengan cash bertahap serta keuntungannya, silakan ikuti artikel ini agar mendapatkan informasi secara holistik.
Pengertian dan Prinsip Cash Keras
Tunai keras yaitu jenis transaksi yang pembayarannya menggunakan uang fisik. Meskipun cara ini seperti transaksi sehari-hari, tetapi mempunyai prinsip dalam sistem pembayaran. Sebab, transaksi ini akan melibatkan uang dalam jumlah sangat besar. Berikut 4 prinsip dalam sistem pembayarannya, yaitu:
1. Efisien
Proses pembayaran menggunakan tunai keras haruslah terbuka dan dilakukan secara luas agar memudahkan proses transaksi untuk banyak pihak. Selain itu, beban biaya yang dikeluarkan oleh pengguna, pengirim, atau penerima pembayaran haruslah terjangkau.
2. Keamanan Pembayaran
Sistem pembayaran tunai keras perlu lebih sering melakukan mitigasi supaya lebih aman. Pengelolaan sistem pembayaran yang baik efektif meminimalisir risiko kerugian pada salah satu pihak.
3. Perlindungan Konsumen
Prinsip ketiga cash keras adalah memberikan perlindungan untuk konsumen. Jenis uang yang digunakan untuk pembayaran adalah uang yang layak edar. Perlindungan konsumen ini juga bermanfaat untuk menjaga kestabilan peredaran uang tunai di masyarakat.
4. Kesetaraan Akses
Mengingat tunai keras merupakan sistem pembayaran yang sah, maka siapa berhak mendapatkan akses yang sama. Dengan demikian, Bank Indonesia tidak ingin terjadi praktik monopoli atau praktik kecurangan lainnya.
Perbedaan Cash Keras dan Cash Bertahap
Banyak yang masih bingung atau salah memahami pengertian tunai keras dengan cash bertahap. Jika Anda membeli rumah menggunakan sistem pembayaran tunai keras, artinya Anda membeli rumah tersebut dalam sekali pembayaran secara tunai.
Anda yang memilih sistem pembayaran tunai keras, maka harus menyelesaikan pembayaran dalam selang waktu satu bulan. Hitungan waktu pembayaran biasanya dimulai setelah pembeli dan pengembang membuat kesepakatan.
Sedangkan, sistem pembayaran cash bertahap yaitu pembayaran secara tunai tanpa perantara pemberi pinjaman. Pembeli akan membayar rumah dengan cara mengangsur ke pihak pengembang.
Pembeli akan mendapatkan status kepemilikan sah atas properti tersebut setelah melunasi angsuran. Sistem transaksi cash bertahap mengharuskan pembeli untuk membayar uang muka mulai 30%-50%. Tenor angsuran biasanya mulai dari 6 hingga 24 bulan.
4 Keuntungan Cash Keras
Anda layak mempertimbangkan pembayaran tunai keras karena mempunyai 4 keuntungan sebagai berikut.
1. Harga Lebih Murah
Membeli rumah secara tunai dalam satu kali pembayaran terbukti jauh lebih murah, jika dibandingkan dengan KPR. Bahkan, Anda berkesempatan mendapatkan diskon hingga 15%, jika membeli dengan sistem pembayaran tunai keras.
2. Proses Pembayaran Lebih Praktis
Untuk melakukan pembayaran tunai Anda tidak perlu mengurus banyak dokumen seperti memilih metode pembayaran kredit. Pihak pengembang properti yang akan menguruskan proses pembayaran tunai keras.
3. Bebas Utang
Memilih sistem pembayaran tunai keras juga menjauhkan Anda dari utang jangka panjang. Umumnya, membeli rumah menggunakan metode kredit memiliki tenor yang cukup panjang, yaitu sekitar 10-15 tahun. Alhasil, Anda bisa fokus memikirkan kegiatan produktif lainnya.
4. Bisa untuk Jaminan
Apabila Anda memerlukan dana mendadak yang cukup besar, bisa menggunakan rumah tersebut sebagai jaminan pinjaman. Sebab, Anda sudah menjadi pemilik yang sah.
Apakah Anda Tertarik Membeli Rumah dengan Cash Keras?
Itulah pembahasan singkat tentang cash keras dan keuntungannya. Poin dasar yang membedakan tunai keras dengan tunai bertahap yaitu waktu pembayarannya. Tunai keras dibayarkan secara sekaligus, sedangkan cash bertahap bisa Anda angsur dalam jangka waktu tertentu tanpa pemberi pinjaman.
Baca Selengkapnya: Beli Rumah Cash atau KPR? Cek Kelebihan dan Kekurangannya!
