Mengenal Fixed Rate KPR: Arti, Keuntungan, dan Kekurangannya

Mengenal Fixed Rate KPR: Arti, Keuntungan, dan Kekurangannya

Hai Homers, pernah dengar istilah “Fixed Rate” dalam KPR? Ini adalah salah satu jenis suku bunga untuk membayar cicilan Kredit Pemilikan Rumah. 

Suku bunga fixed rate berarti tetap tidak berubah selama beberapa tahun sesuai perjanjian. Sehingga, fixed rate cocok untuk Homers yang baru pertama kali membeli rumah dan ingin menjaga stabilitas keuangan. 

Tapi, meskipun terdengar ideal, fixed rate juga punya sisi minus yang perlu Homers ketahui sebelum tanda tangan akad. Yuk, kita kupas pengertian, keuntungan, dan kekurangannya secara lengkap di artikel ini!

Pengertian Fixed Rate KPR 

Fixed rate adalah suku bunga tetap yang tidak berubah selama jangka waktu tertentu dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Homers. Artinya, suku bunga tetap sama dengan ketika Homers mengambil pinjaman pertama kali. 

Biasanya fixed rate KPR berlaku untuk satu sampai lima tahun sesuai perjanjian saat akad. Serta, jika suku bunga pasar naik atau turun tidak akan berpengaruh pada suku bunga cicilan rumah Homers. 

Keuntungan Fixed Rate KPR 

Keuntungan utama dari fixed rate terletak pada kestabilan dan kepastian cicilan setiap bulan. Homers bisa tahu dengan jelas berapa jumlah yang harus dipersiapkan tanpa takut lonjakan suku bunga. 

Dengan begitu, perencanaan keuangan jadi lebih mudah dan risiko kejutan tagihan bisa dihindari. Bahkan jika suku bunga pasar properti naik, Homers tetap membayar dengan tarif yang sama, yang artinya bisa lebih hemat dalam jangka waktu panjang. 

Kekurangan Fixed Rate KPR 

Kekurangan fixed rate KPR adalah bunga awal bisa lebih tinggi dibandingkan bunga promo floating dan kurang fleksibel saat suku bunga turun. 

Maksudnya, saat suku bunga pasar turun, Homers tidak bisa merasakan suku bunga turun, Homers harus tetap membayar cicilan dengan bunga tetap. Jadi Homers bisa dibilang rugi kalau suku bunga pasar jauh lebih rendah. 

Perbedaan Fixed rate dan Floating Rate KPR 

Tidak hanya fixed rate, jenis suku bunga lain yang sering digunakan dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah floating rate. Tidak sama dengan fixed rate, suku bunga floating rate bisa berubah setiap waktunya. 

Perubahan ini mengikuti naik turun suku bunga acuan dari Bank Indonesia atau kebijakan internal dari pihak bank dan kondisi ekonomi nasional. 

Saat ekonomi sedang stabil atau tumbuh positif, kemungkinan suku bunga menurun. Sebaliknya, jika kondisi ekonomi memburuk, suku bunga floating umumnya akan ikut naik dan berdampak pada besarnya cicilan. 

Skema Penerapan Fixed Rate KPR 

Adapun skema penerapan fixed rate KPR, yaitu suku bunga tetap dapat berlaku sekitar 1 hingga 5 tahun sesuai yang diterapkan oleh bank konvensional. 

Setelahnya, Homers harus beralih ke suku bunga floating rate. Suku bunga cicilan KPR yang bisa naik turun sewaktu-waktu tergantung suku bunga acuan dari Bank Indonesia.

Demikian pengertian, kelebihan, dan kekurangan fixed rate KPR. Beserta, perbedaannya dengan floating rate KPR dan skema penerapannya. 

Fixed rate KPR adalah pilihan yang sangat cocok buat Homers yang ingin kepastian dan kestabilan dalam membayar cicilan rumah. Meski ada kekurangannya, banyak orang yang merasa lebih tenang karena bisa mengontrol pengeluaran bulanan dengan lebih baik. 

Maka, sebelum memilih, pastikan Homers sudah tahu berapa lama masa fixed-nya dan apa yang akan terjadi setelah masa itu berakhir. Dengan begitu, keputusan KPR Homers bisa lebih bijak dan sesuai kebutuhan. 

Apabila Homers sedang mencari rumah dengan sistem KPR, Minhome rekomendasikan lihat hunian garapan Gethome. Rumah memiliki konsep modern dan ramah lingkungan, terletak di lokasi strategis, sehingga cocok untuk Homers yang kerja di Jakarta, dan ingin punya rumah pertama atau kedua. 

Simak informasi menarik lainnya terkait properti, arsitektur, konstruksi, dan household di blog Gethome!  

 

You May Also Like