
Daftar Isi
Dunia arsitektur dipenuhi dengan gaya yang beragam, mulai dari modern, minimalis, hingga klasik. Namun, di tengah perkembangan zaman, ada satu gaya arsitektur yang tetap mempertahankan nilai-nilai lokal dan tradisi, yaitu arsitektur vernakular.
Gaya ini mengedepankan sesuatu yang unik karena mencerminkan antara budaya dan kebutuhan masyarakat setempat.
Lalu, apa sebenarnya arsitektur vernakular itu? Bagaimana sejarahnya, dan apa saja karakteristik yang membedakannya dari gaya arsitektur lainnya?
Daripada terus bertanya dan membuat bingung, silakan simak pembahasan lengkap yang sudah Minhome ringkah di bawah ini bersama!
Apa Itu Arsitektur Vernakular?
Penting untuk diketahui, arsitektur vernakular adalah gaya arsitektur yang berkembang secara alami di suatu wilayah tanpa campur adanya tangan profesional seperti arsitek modern.
Gaya ini lahir dari kearifan lokal dan mencerminkan kebutuhan, budaya, serta iklim di daerah tersebut. Material yang digunakan dalam arsitektur vernakular biasanya berasal dari sumber daya alam yang tersedia di sekitar lokasi bangunan.
Contohnya, rumah joglo di Jawa yang dibangun dengan kayu jati dan dirancang untuk menghadapi iklim tropis. Contoh lainnya yaitu rumah gadang di Sumatra Barat dengan atap yang tinggi dan melengkung untuk menyesuaikan dengan curah hujan tinggi.
Sejarah Singkat Arsitektur Vernakular
Berdasarkan perkembangan yang ada, arsitektur vernakular telah ada sejak manusia mulai membangun tempat tinggal untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Sebelum teknologi dan pengetahuan modern berkembang secara pesat, masyarakat mengandalkan pengalaman turun-temurun untuk merancang bangunan yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar.
Di Indonesia, setiap daerah memiliki arsitektur vernakular yang khas. Misalnya, rumah tradisional Toraja dengan tongkonannya yang unik atau rumah panggung di Kalimantan yang dirancang untuk menghadapi banjir.
Gaya arsitektur ini mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap lingkungan, budaya, dan kebutuhan sehari-hari.
Karakteristik Arsitektur Vernakular
Berikut adalah beberapa karakteristik utama yang membedakan arsitektur vernakular dari gaya lainnya:
1. Berbasis Lokal
Gaya ini sangat bergantung pada material yang tersedia secara lokal, seperti kayu, bambu, batu, tanah liat, jerami, ataupun batu vulkanik.
Misalnya, jerami yang sering digunakan untuk atap rumah tradisional karena ringan dan memiliki sifat insulasi yang baik.
Lalu, ada pula yang menggunakan batu vulkanik karena melimpah di wilayah pegunungan. Jenis batu ini sering digunakan karena memiliki kekuatan yang tahan lama.
Bila kita telaah seksama, penggunaan material ini tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan.
2. Adaptasi Terhadap Iklim
Tahu kah Homers, kalau arsitektur vernakular memang dirancang menyesuaikan dengan iklim di wilayah tersebut?
Sebagai contoh, rumah di daerah tropis harus memiliki ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara dan atap yang dirancang miring untuk mengalirkan air hujan dengan cepat.
Berbeda dengan wilayah panas dan kering, maka dinding tebal dari tanah liat lebih sering digunakan untuk menjaga suhu di dalam rumah tetap sejuk.
Sementara itu, rumah di daerah dingin menggunakan lapisan material tambahan dan atap rendah untuk meminimalkan hawa dingin masuk ke dalam ruangan.
3. Penuh Nilai Budaya
Setiap detail dalam arsitektur vernakular mencerminkan nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat setempat.
Misalnya, ornamen khas pada rumah adat Toraja, seperti ukiran bermotif kerbau yang melambangkan status sosial, atau tata letak rumah panggung di Kalimantan yang disesuaikan untuk mendukung aktivitas adat seperti upacara keluarga.
Bentuk bangunan dan tata ruang ini sering kali memiliki makna simbolis yang kuat, mencerminkan suatu kepercayaan dan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.
4. Sederhana Namun Fungsional
Bangunan vernakular dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan cara yang paling sederhana namun tetap fungsional. Tidak ada elemen yang dibuat berlebihan atau tanpa tujuan apapun.
5. Tahan Terhadap Lingkungan
Karena menggunakan material alami dan dirancang berdasarkan kondisi lokal, bangunan vernakular cenderung lebih tahan terhadap perubahan lingkungan.
Menarik sekali bukan? Oleh karena itu arsitektur vernakular adalah salah satu bentuk kearifan lokal yang patut diapresiasi.
Dengan mempelajari gaya arsitektur ini, Homers dapat memahami bagaimana tradisi dan lingkungan berperan penting dalam membentuk desain bangunan, bukan?
Apabila Homers tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang dunia arsitektur dan properti menarik lainnya, maka Homers bisa mengunjungi blog Gethome sekarang juga!
Temukan tips menarik, informasi seputar desain rumah, dan inspirasi hunian lainnya hanya di Gethome. Semoga menambah pengetahuan!
Baca Selengkapnya: 7 Teknik Closing Properti yang Dijamin Berhasil