
Daftar Isi
Sebelum menjual properti, alangkah baiknya Homers mengenali bagaimana karakteristik konsumen properti. Tujuannya semata-mata agar bisa menarik minat pembeli.
Pasalnya, memilih properti terutama untuk rumah idaman memanglah bukan perkara yang mudah. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan, seperti lokasi, bahkan sampai kondisi lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan survei yang IPSOS lakukan, konsumen setidaknya harus mayakinkan diri selama sembilan bulan untuk memilih properti impiannya. Maka dari itu, peran penjual sangat penting dalam memahami karakteristik konsumen properti.
Karakteristik Konsumen Properti
Selana proses mencari dan menemukan produk yang hendak mereka beli, biasanya konsumen akan melewati macam-macam proses. Tahap itu terkenal dengan buyer’s journey.
Di mana, konsumen akan mengumpulkan informasi yang sesuai dengan minatnya, kemudian mulai mencari tahu, hingga pada akhirnya ada di tahap keputusan pemilihan properti.
Akan tetapi, proses ini di setiap konsumen pun berbeda-beda. Oleh sebab itu, jika Homers selaku agen properti sangatlah menguntungkan jika mengetahui karakteristik konsumen properi.
Untuk mengetahui lebih jelasnya, yuk sama-sama kita kupas tuntas pembahasannya dalam artikel Gethome berikut ini!
1. First Time Buyers
Karakteristik konsumen pertama adalah first time buyers. Sesuai dengan namanya, tipe ini adalah konsumen yang belum memiliki pengetahuan banyak terkait dunia properti.
Sedangkan karakteristik utamanya adalah mereka yang memiliki ketertarikan tinggi dalam menerima informasi baru seputar properti. Bahkan, kebanyakan dari mereka akan deal membelinya hingga sembilan bulan lamanya.
Maka dari itu, penting bagi Homers untuk terus antusias dan menggunakan sopan santun dalam menjelaskan informasi terkait hal-hal kecil dalam properti.
2. Millennial Buyers
Kedua, tipe millennial buyers adalah konsumen yang baru pertama kali membeli properti impiannya. Terkesan mirip dengan first time buyers, tipe ini hanya berbeda dari segi usia dan kematangan mentalnya saja.
Pada umumnya, tingkatan usia kedua ini antara kelahiran tahun 1980 hingga 1995. Namun, terkadang sifat impulsif pada orang-orang ini masih melekat di jiwanya.
Di samping itu, tipe konsumen ini juga digadang-gadang sebagai orang yang berada di usia produktif dengan semangat yang tinggi dalam memiliki rumah impiannya.
Nah, untuk meluluhkan hati millennial buyers, Homers harus menggunakan pendekatan yang lebih efektif. Misalnya menyesuaikan outfit yang santai tetapi tetap sopan.
Lebih dari itu, Homers juga perlu menyiapkan jawaban yang sesuai dengan kenyataan dan jelaskan sedetail mungkin. Sebab, tipe milenial akan lebih sering bertanya hal-hal di luar ekspetasi.
3. Upgarder
Karakteristik konsumen properti ketiga tergolong cukup berbeda dari tipe-tipe konsumen sebelumnya. Pasalnya, konsumen upgrader adalah orang yang sudah mengantongi pengetahuan dan pengalaman dalam industri properti.
Umumnya, upgrader akan membeli properti baru dengan area yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan dari keluarganya yang perlahan mulai beranjak dewasa.
Kendati begitu, tipe ini akan mencari rumah yang memiliki fitur aman dan lengkap. Dari rumah yang terdiri dari 3-4 kamar tidur, kamar mandi dengan bathtub, sampai mini garden.
Mengingat konsumen ini sudah berpengalaman, mereka akan sangat berhati-hati dalam memilih bangunan, furnitur, dan hal-hal lainnya. Keuntungannya, tipe ini akan lebih cepat dalam mengambil keputusan pembelian rumah.
4. Down Buyer
Tipe berikutnya adalah kebalikan dari upgrader. Di mana down buyer adalah konsumen yang ingin mencari tempat tinggal dengan mengedepankan ketenangan.
Pasalnya, kebanyakan rentang usia tipe ini adalah mereka yang ingin hidup sederhana menjelang hari tuanya. Jika Homers bertemu dengan tipe down buyer, tergolong investor properti yang handal.
Sehingga, para pembeli tipe down buyer hanya membutuhkan informasi valid yang bisa meyakinkan mereka untuk membeli properti Homers.
Rumah dengan lingkungan asri dan jauh dari kebisingan disertai dengan 2 kamar tidur dapat Homers jadikan referensi untuk mereka, lho!
5. Investor
Terakhir, investor adalah karakteristik konsumen yang membeli properti bukan untuk mereka huni, melainkan untuk dijual atau disewakan kembali demi meraih keuntungan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa bisnis properti saat ini tergolong jenis investasi yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Mengingat harga tanah yang kian naik setiap tahunnya.
Lantaran bangunan yang akan investor beli akan digunakan untuk kepentingan bisnis, mereka akan sangat kritis dan mengerti bagaimana sektor properti.
Ada kemungkinan besar bahwa Homers nantinya akan diminta untuk memberikan informasi yang akurat dan sedetail mungkin terkait properti yang akan di jual ke tipe ini.
Lebih dari itu, investor biasanya akan melakukan negosiasi untuk mendapatkan harga terbaik. Pasalnya, tujuan utama pembelian adalah untuk memperoleh income yang maksimal. Dengan demikian, Homers perlu siapkan kemampuan negosiasi terbaik, ya!
Kurang lebih seperti itulah lima tipe konsumen properti. Intinya, Homers harus mengetahui tipe konsumen properti jika ingin proses penjualan berhasil sampai tahap akad!
Untuk memudahkan Homers dalam penjualan properi, yuk simak artikel seputar closing propoerti dan topik menarik lainnya hanya di blog Gethome! Semoga membantu!
Baca Selengkapnya: Smart Home, Teknologi yang Mengubah Hidup Lebih Mudah!