Green Building dan Manfaatnya Untuk Lingkungan

Green Building dan Manfaatnya Untuk Lingkungan

Homers mungkin sudah banyak melihat proyek bangunan. Akan tetapi, tidak semua bangunan tersebut menerapkan keberlanjutan dan justru memicu pemanasan global akibat emisi karbon dioksida yang dihasilkan. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah membangun green building atau bangunan hijau. 

Sesuai dengan namanya, bangunan hijau ini berpedoman pada keberlanjutan dan prinsip-prinsip yang ramah lingkungan. Dengan begitu, dampak negatif bangunan terhadap alam dan lingkungan sekitar bisa diminimalisir menggunakan konsep bangunan hijau. 

Apa Itu Green Building?

Green building adalah konsep bangunan ramah lingkungan yang menggunakan sumber daya alam secara efisien. Konsep bangunan hijau ini bertujuan untuk mencegah pemanasan global dan meminimalisir resiko buruk terhadap lingkungan dan manusia. 

Melansir dari situs aesia.kemenkeu.go.id, emisi gas rumah kaca dari sektor bangunan mencapai 28% dari total emisi nasional. Angka tersebut tidak boleh dibiarkan semakin meningkat, jika tidak ingin dampak pemanasan global semakin parah. Apalagi, Indonesia termasuk negara yang rentan terkena perubahan iklim. 

Maka dari itu, pembangunan rumah atau gedung sebaiknya beralih memakai konsep bangunan hijau.  

Manfaat Green Building

Bangunan hijau memiliki kontribusi yang besar untuk menyelamatkan lingkungan dari praktik bangunan yang tidak menerapkan konsep ramah lingkungan. Pasalnya, bangunan semacam itu menggunakan material secara berlebihan dan menyebabkan penimbunan limbah. Sementara bangunan hijau menawarkan 3 manfaat seperti.

1. Hemat Biaya

Melansir dari situs waste4change.com, biaya pemeliharaan bangunan hijau bisa hampir 20% lebih rendah daripada bangunan komersial. Selain itu, dalam setahun, bangunan hijau dapat menurunkan biaya operasional sampai 10%. 

Pasalnya, konsep bangunan hijau ini sejak awal sudah berusaha menggunakan sumber daya alam secara efisien. Termasuk energi terbarukan seperti panel surya untuk menghemat penggunaan listrik. 

2. Meningkatkan Kualitas Hidup dan Kesehatan

Manfaat bangunan hijau berikutnya adalah dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan para penghuninya. Pasalnya, bangunan yang menerapkan konsep ramah lingkungan sudah pasti mendesain sistem ventilasi dan pencahayaan alami yang layak untuk penghuninya. 

Dengan begitu, penghuni yang tinggal akan mendapat kualitas udara baik dan paparan sinar matahari yang cukup. Bukan hanya itu, kualitas air yang bersih dan minim paparan racun dari bangunan green building, dapat membuat penghuni merasa lebih nyaman. 

3. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Seperti yang sudah pernah dijelaskan sebelumnya, bangunan komersial yang tidak menerapkan konsep ramah lingkungan dapat menyumbang emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan global. 

Nah, konsep bangunan hijau ini dapat menjadi langkah pencegahaan pemanasan global dengan mengurangi jumlah karbon. Sebab, bangunan hijau mengutamakan penggunaan energi terbarukan, sehingga konsumsi energi tak terbarukan seperti minyak bumi atau batubara dapat berkurang. 

Baca Selengkapnya: Ciptakan Rumah Rapi dan Nyaman Dengan Gudang Penyimpanan

4 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Membangun Green Building

Tahukah Homers apa saja yang mesti diperhatikan ketika membangun bangunan hijau? Berikut beberapa pertimbangannya.

  1. Efisiensi penggunaan sumber daya alam meliputi air, energi, dan bahan bangunan dengan hemat. 
  2. Menggunakan matahari sebagai sumber pencahayaan alami.
  3. Mendesain sistem ventilasi yang memadai untuk kualitas udara yang baik. 
  4. Mengurangi limbah dan mengelolanya dengan tepat. 

Berdasarkan pertimbangan di atas, proses pembangunan green building mengutamakan sumber daya alam terbarukan secara efisien. Bukan hanya itu, konsep ini juga berusaha menekan produksi limbah dan polusi. Alhasil, keadaan lingkungan sekitar pun terjaga dan terhindar dari kerusakan akibat bangunan.

Perkembangan Green Building di Indonesia

Setelah menyimak pembahasan dari pengertian sampai manfaat, Homers mungkin menyimpan pertanyaan terkait penerapannya di Indonesia. Indonesia saat ini tengah berupaya menerapkan green building untuk membangun bangunan ramah lingkungan. 

Indonesia sendiri juga punya Green Building Council (GBC) yang tugasnya adalah melakukan sertifikasi bangunan hijau. Kategori penilaian yang termasuk, antara lain efisiensi energi, materi ramah lingkungan, kualitas ruangan yang nyaman, dan lain-lain. 

Selain itu, sudah ada beberapa peraturan yang membahas tentang penerapan bangunan hijau di Indonesia. Hanya saja, tantangan terbesar bagi Indonesia saat ini adalah kesiapan pihak konstruksi untuk menerapkan konsep bangunan hijau. 

Melansir dari environment-indonesia.com, contoh bangunan hijau yang ada dalam negeri, antara lain Sequis Tower, Menara BCA, AlamHomers Tower, Pacific Place Mall, dan Gedung Kementerian Pekerjaan Umum. 

Jika Homers ingin informasi menarik lainnya seputar dunia konstruksi, finansial, arsitektur, hingga persoalan bangunan rumah, kunjungi blog Gethome sekarang juga!

Baca Selengkapnya: Atap Transparan Terbaik untuk Menghiasi Rumah Anda

 

You May Also Like