KPR Flat: Definisi, Keuntungan, dan Kekurangannya

KPR Flat: Definisi, Keuntungan, dan Kekurangannya

Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) telah menjadi solusi terbaik bagi kebanyakan orang. Meski begitu, saat mengajukan KPR ada banyak pertimbangan yang harus Homers perhatikan, salah satunya adalah memilih jenis suku bunga. Berdasarkan jenis suku bunganya, KPR ini terbagi menjadi dua, yaitu KPR floating dan KPR flat.

Di artikel ini, Minhome akan khusus membahas tentang apa itu KPR flat, perbedaannya dengan KPR floating, serta kelebihan dan kekurangan dari dua jenis KPR ini. Penasaran? Simak lebih lanjut di bawah ini!

Definisi KPR Flat

Secara sederhana, KPR flat atau KPR fixed merupakan jenis KPR yang menggunakan jenis suku bunga flat. Sesuai namanya, suku bunga flat merupakan suku bunga tetap, artinya jumlah bunga yang harus Homers bayar itu sama setiap bulannya, tidak akan kenaikan maupun penurunan.

Sebagai contoh, Homers beli rumah dengan program KPR dan cicilan bunganya sebesar 12% untuk masa tenor 15 tahun. Jika dihitung, maka angsuran yang harus Homers bayar setiap bulannya adalah Rp4,5 juta. Nah, dengan menggunakan KPR flat, artinya Homers harus membayar Rp4,5 juta selama 15 tahun.

Beda Suku Bunga KPR Flat dan Floating

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, ada dua jenis KPR berdasarkan suku bunganya, yaitu KPR flat dan KPR floating. Apa bedanya? Berikut adalah perbedaan antara suku bunga flat dan suku bunga floating.

1. Suku Bunga Flat

Sederhananya, sistem suku bunga flat dalam KPR mengacu pada perhitungan bunga yang didasarkan pada jumlah pokok pinjaman pada awal periode pembayaran. Artinya, baik bunga maupun pokok pinjamannya, biaya cicilan KPR flat sampai lunas akan tetap sama.

Dengan kata lain, KPR dengan suku bunga tetap menawarkan keuntungan berupa angsuran bulanan yang tetap sampai masa tenor habis. Artinya, Homers dapat tenang dan tidak khawatir karena jumlah cicilan KPR Homers akan selalu sama setiap bulannya, tidak naik maupun tidak turun. 

Di samping itu, suku bunga flat dalam KPR juga memiliki keuntungan lainnya, yaitu biaya penalti dan biaya provisi yang rendah sekitar 1% saja. Adanya keuntungan ini menjadikan program KPR flat sangat cocok bagi Homers yang memiliki penghasilan tetap dan tidak ingin menanggung risiko tambahan.

Kendati demikian, KPR dengan suku bunga tetap memiliki satu kekurangan. Kekurangan tersebut adalah nilai angsurannya yang lebih besar daripada KPR dengan suku bunga floating. Hal ini dikarenakan sifat suku bunganya yang tetap dan tidak berubah. 

2. Suku Bunga Floating

Di sisi lainnya, suku bunga floating dalam KPR mengacu pada tingkat suku bunga yang tidak tetap dan bergantung pada kebijakan suku bunga dasar Bank Indonesia (BI). Nantinya, BI sendiri secara berkala akan menyesuaikan tingkat suku bunga dasar yang menjadi dasar bagi bank dalam menetapkan suku bunga KPR.

Lalu, apa keuntungan dari KPR floating? Keuntungan dari memilih KPR dengan suku bunga floating adalah bahwa ketika suku bunga dasar dari Bank Indonesia (BI Rate) turun, bank-bank juga akan menurunkan suku bunga KPR. Hal ini tentunya dapat mengurangi beban cicilan KPR yang harus Homers bayar setiap bulannya.

Hanya saja, jika BI memutuskan untuk meningkatkan suku bunga dasar, otomatis angsuran cicilan KPR yang harus Homers bayar juga akan naik. Inilah kelemahan dari suku bunga floating

Keuntungan dan Kekurangan Suku Bunga Flat

Berikut adalah keuntungan dan kekurangan KPR dengan suku bunga tetap:

1. Keuntungan Suku Bunga Flat

  • Kepastian cicilan bulanan KPR flat sampai lunas yang tetap dari awal masa tenor sampai akhir.
  • Tidak ada perubahan nilai suku bunga sehingga memudahkan perencanaan keuangan Homers.

2. Kekurangan Suku Bunga Flat

  • Jumlah suku bunga yang dibayarkan cenderung lebih tinggi daripada suku bunga floating.
  • Jika suku bunga dasar BI (BI Rate) turun, cicilan KPR Homers tidak ikut turun.

Keuntungan dan Kekurangan Suku Bunga Floating

Adapun kelebihan dan kekurangan dari KPR dengan suku bunga floating adalah sebagai berikut.

1. Keuntungan Suku Bunga Floating

  • Mengikuti perubahan suku bunga dasar BI. Jika suku bunganya turun, maka angsuran KPR bulanan juga ikut turun.
  • Total suku bunga yang dibayar biasanya lebih rendah daripada suku bunga flat.

2. Kekurangan Suku Bunga Floating

  • Tidak ada kepastian berapa biaya angsuran KPR setiap bulan karena suku bunga bisa naik atau turun.
  • Adanya risiko cicilan lebih mahal jika BI Rate naik.

Sudah Tahu Apa Itu KPR Flat dan Perbedaannya dengan KPR Floating?

Sebagai penutup, KPR flat atau KPR dengan suku bunga tetap adalah jenis KPR yang suku bunganya tetap dan tidak berubah dari awal sampai masa tenor habis. Jenis KPR ini menawarkan keuntungan berupa cicilan bulanan yang tetap, Homers tidak perlu khawatir perihal kenaikan cicilan bulanan jika BI Rate naik.

Meski begitu, jenis KPR ini memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah jumlah total angsuran yang lebih besar daripada KPR suku bunga floating. Pada akhirnya, semua kembali ke diri Homers. Pertimbangkan keuangan dan tentukan jenis KPR mana yang cocok untuk Homers.

Nah, kalau Homers sudah menentukan ingin menggunakan KPR apa, kini saatnya Homers memilih rumah impian di developer yang terpercaya, salah satunya Gethome.

Bersama Gethome, Homers bisa melihat berbagai pilihan desain rumah yang kekinian dan paling sesuai dengan kebutuhan mulai dari Rp600 jutaan saja lho!

Tertarik? Segera survei dan booking sekarang yuk! Karena rumah di Gethome sudah bebas biaya-biaya tambahan lainnya.

Baca Selengkapnya: KPR Rumah: Syarat, Keuntungan, & Cara Pengajuan yang Tepat

You May Also Like