
Daftar Isi
Hebel adalah material bahan bangunan yang memiliki banyak jenis. Sebagai alternatif bata merah, semua jenis hebel tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Saat ini, penggunaan hebel semakin luas, yang menunjukkan bahwa material ini memang layak untuk Homers coba.
Dalam artikel ini, Minhome akan membahas semua hal tentang hebel, meliputi pengertian, jenis, dan untung-ruginya. Kemudian, Homers dapat mempertimbangkan, apakah lebih baik menggunakan hebel atau bata merah.
Pengertian Hebel
Hebel adalah bahan bangunan yang terbuat dari beton ringan dengan campuran pasir kuarsa, semen, kapur, gypsum, air, dan bahan pengembang. Hebel sering digunakan dalam konstruksi modern karena memiliki struktur berongga yang membuatnya lebih ringan.
Bobot yang ringan ini memudahkan proses pemasangan dan mengurangi beban struktur bangunan secara keseluruhan. Nama lain dari material ini adalah bata ringan atau beton ringan aerasi.
Dalam salah satu jurnal Universitas Indonesia, terbukti bahwa hebel mampu memberikan efisiensi, khususnya pada proyek berskala besar, sebagai berikut:
- Efisiensi biaya sebesar Rp448,00/meter persegi,
- Efisiensi energi sebesar 35,284%, dan
- Dampak lingkungan yang lebih kecil.
Jenis Hebel Terbaik
Hebel hadir dalam beberapa jenis, tentunya dengan karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Homers perlu mempertimbangkan spesifikasi lengkapnya sebelum memutuskan mana yang akan Homers gunakan dalam proyek konstruksi. Berikut ini penjelasannya!
1. Hebel AAC
Hebel AAC (Autoclaved Aerated Concrete) adalah jenis hebel yang paling populer dalam dunia konstruksi. Proses pembuatan hebel AAC melibatkan pengikatan bahan-bahan seperti pasir kuarsa, semen, kapur, dan air dengan bahan pengembang yang kemudian di-autoklaf.
Proses autoklaf ini melibatkan tekanan tinggi dan suhu tinggi untuk menghasilkan beton yang sangat kuat namun tetap ringan. Hasilnya, Homers akan mendapatkan material berbobot rendah, namun dengan kekuatan yang sangat bisa diandalkan.
2. Hebel CLC
Hebel CLC (Cellular Lightweight Concrete) adalah jenis yang juga banyak digunakan dalam konstruksi modern. Proses pembuatannya melibatkan pencampuran semen, pasir, dan air dengan bahan pengembang yang menghasilkan beton ringan dengan struktur seluler atau berongga.
Tidak seperti AAC, hebel CLC tidak melalui proses autoklaf, sehingga proses produksinya lebih sederhana dan lebih cepat. Akan tetapi, untuk konstruksi yang sangat mengandalkan kekuatan material, AAC tetap menjadi pilihan yang lebih bijaksana.
Kelebihan dan Kekurangan Hebel
Semua jenis hebel memiliki keunggulan yang membuatnya menarik bagi para kontraktor dan pemilik rumah. Namun, material ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu Homers pertimbangkan baik-baik.
1. Kelebihan Hebel
Jika dibandingkan dengan bata merah atau beton biasa, hebel pastinya lebih unggul pada beberapa faktor. Di antara kelebihan hebel adalah sebagai berikut.
1. Bobot Lebih Ringan
Keunggulan utama hebel adalah bobotnya yang lebih ringan daripada bata konvensional. Karena strukturnya berongga, maka hebel memiliki densitas yang lebih rendah. Karakteristik ini mempermudah proses pemasangan dan mengurangi beban struktur bangunan secara keseluruhan.
2. Tersedia Banyak Jenis Hebel
Hebel terdiri dari banyak jenis dengan berbagai ukuran yang tentunya memudahkan dalam proses konstruksi. Keberagaman ukuran ini memungkinkan fleksibilitas dalam desain dan pemasangan. Homers dapat memilih ukuran hebel yang sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek Homers, sehingga mengurangi pemborosan material.
3. Finishing Lebih Mudah
Permukaan hebel yang halus dan rata membuat proses finishing menjadi lebih mudah dan cepat. Homers dapat mengaplikasikan berbagai jenis lapisan akhir, seperti plesteran, cat, atau keramik. Karena permukaannya rata, Homers tidak memerlukan banyak persiapan tambahan sebelum melakukan finishing.
Kekurangan Hebel
Di balik semua keunggulannya, hebel juga memiliki kekurangan yang penting Homers ketahui. Beberapa kekurangan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Harga Lebih Mahal
Salah satu kekurangan hebel adalah harganya yang lebih mahal daripada bata konvensional. Proses produksi yang lebih canggih dan bahan baku pilihan menyebabkan biaya produksi yang lebih tinggi. Walaupun mahal, namun harganya sebanding dengan keunggulannya.
2. Harus Menggunakan Perekat Khusus
Hebel memerlukan perekat khusus untuk pemasangannya, yaitu mortar hebel. Perekat ini berbeda dengan mortar biasa pada bata konvensional. Penggunaan perekat khusus ini menambah biaya dan membutuhkan ketersediaan bahan tambahan.
Mana Jenis Hebel Terbaik Versi Homers?
Secara keseluruhan, hebel adalah material yang lebih unggul daripada bata biasa. Berkat keunggulannya dari segi bobot dan kekuatan, Homers bisa mengandalkan hebel untuk berbagai jenis konstruksi. AAC adalah jenis hebel terbaik, walaupun CLC juga tidak kalah hebat untuk jenis konstruksi yang lebih kecil.
Nah, kalau Homers sedang mencari rumah yang menggunakan full hebel, Gethome pilihan yang cocok bagi Homers. Sebab, banyak jenis perumahan di Gethome yang menggunakan material hebel ini.
Tertarik? Kunjungi websitenya sekarang juga dan wujudkan rumah impian sesuai keinginan Homers bersama Gethome!
Baca Selengkapnya: Kekuatan Hebel vs Bata Merah, Mana yang Lebih Bagus?