Milenial Lebih Cocok Mana; KPR Flat atau KPR Floating?

Milenial Lebih Cocok Mana; KPR Flat atau KPR Floating?

Milenial kini sudah memasuki umur harus memiliki rumah. Selain membeli secara cash, ada pilihan lain yang bisa dilakukan untuk membeli rumah, yakni membeli rumah dengan skema KPR.

Ternyata, skema KPR pun ada beberapa pilihan, misalnya KPR Flat atau KPR Floating. Apa sih berbedaan kedua KPR tersebut?

Perbedaan KPR Flat dan Floating

KPR Flat

KPR Flat ini menandakan bahwa suku bunga yang dipakai dalam pembiayaan pelunasan rumah berada pada besaran yang tetap sehingga cicilan KPR tiap bulan tidak akan berubah mulai dari bulan pertama hingga masa KPR berakhir. Kepastian nominal cicilan ini menjadi keunggulan utama yang ditawarkan dari sistem KPR Flat. 

KPR Flat juga memiliki kelebihan lain yang disukai banyak pemilihnya, yakni kalau kamu ingin melunasi kredit di tengah masa pinjaman, kamu tidak akan dikenakan penalti. Kalau kamu adalah milenial yang memiliki penghasilan tetap dan tidak ingin memiliki risiko yang besar seperti kredit macet, kamu bisa mengajukan KPR Flat.

Baca Juga : Pahami Kekurangan KPR Syariah Sebelum Membeli Rumah

Meski begitu, kamu harus hati-hati dengan sistem KPR Flat ini. Biasanya nilai cicilan per bulan dari sistem KPR Flat akan lebih tinggi dibandingkan dengan KPR Floating. Bahkan apabila Bank Indonesia menurunkan suku bunga KPR, kamu tidak akan bisa menikmati pengurangan cicilan sama sekali alias tetap flat. 

Perbedaan KPR Flat dan Floating

KPR Floating

KPR Floating ini adalah sistem KPR yang mengikuti suku bunga berdasarkan kebijakan suku bunga dasar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Biasanya Bank Indonesia akan mengevaluasi tingkat suku bunga dalam periode waktu tertentu, bisa jadi periode tertentu naik dan periode selanjutnya turun, dan sebaliknya. Suku bunga yang ditetapkan BI inilah yang menjadi acuan bank dalam menetapkan besarnya cicilan KPR Floating untuk pembiayaan pelunasan rumah. 

Adapun keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika memilih KPR Floating ini adalah kalau suku bunga BI turun, maka cicilan KPR bulanan kamu pun akan turun. Akan tetapi, jika suku bunga BI naik, bisa dipastikan pihak bank juga akan menaikkan nominal cicilan sesuai dengan suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 

Intinya, nominal cicilan KPR dengan metode floating akan berubah-ubah selama masa pinjaman sehingga tidak ada nominal pasti yang harus dibayarkan. Kalau kamu tidak masalah dengan keadaan ini, tidak ada salahnya kamu memilih KPR jenis ini.

Sebelum menentukan mana yang lebih menguntungkan untuk kondisi keuangan kamu, pastikan kamu sudah menghitung sebaik-baiknya kondisi keuangan kamu sehingga cicilan yang dipilih tidak akan memberatkan kondisi finansial kamu. Jangan sampai cicilan KPR yang kamu pilih, terkendala kredit macet di tengah jalan. Pilihlah mekanisme terbaik untuk mendapatkan rumah impian yang kamu inginkan untuk menghabiskan waktu bersama dengan keluargamu.

You May Also Like