Daftar Isi
Beli rumah tentu saja bukan perkara yang gampang. Selain dihadapkan dengan banyaknya skema pembelian rumah, baik tunai atau KPR, kamu juga dihadapkan dengan pilihan hunian, seperti beli rumah subsidi atau komersial.
Rumah subsidi adalah rumah yang disediakan oleh pemerintah sejak tahun 2010 dengan fasilitas pembiayaan yang lebih rendah. Fasilitas ini diberikan oleh pemerintah agar kaum muda bisa memiliki rumah meski memiliki penghasilan yang tidak banyak. Sedangkan rumah komersial adalah rumah yang dibangun oleh developer dengan tujuan komersial tanpa ada bantuan dari pemerintah dari segi pembiayaan.
Lebih Untung Mana Beli Rumah Subsidi atau Komersial?
1. Sisi luas dan kualitas bangunan
Rumah subsidi adalah rumah yang ditujukan untuk masyarakat yang membutuhkan sehingga mampu memenuhi kebutuhan papan-nya. Ukuran rumah subsidi tidak lebih dari 33 meter persegi. Kualitas bangunannya pun tidak bisa dibilang bagus sekali, standar saja. Bahkan terkadang membutuhkan renovasi sebelum ditempati.
Sedangkan rumah komersial memiliki variasi luas yang berbeda-beda tergantung harga yang ditawarkan. Jenis bahan bangunannya pun beragam sesuai dengan harga hunian. Biasanya kualitas bangunannya cukup bagus lantaran kredibilitas pengembang pun dipertaruhkan saat menyediakan hunian ini.
2. Sisi peruntukkan
Rumah subsidi sudah jelas diperuntukkan untuk masyarakat menengah ke bawah dengan maksimum gaji kurang dari 5 juta rupiah. Jika kamu termasuk ke dalam golongan ini, ada baiknya kamu mengambil rumah subsidi. Akan tetapi kalau kamu memiliki penghasilan yang lebih besar, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan beli rumah komersial.
Baca Juga : 4 Jenis Pembiayaan Rumah Subsidi Oleh Pemerintah
3. Sisi harga
Harga rumah subsidi dibagi menjadi pembagian lima lokasi. Secara umum rumah subsidi berkisar dari 150—220 juta rupiah. Untuk Pulau Jawa dipatok harga 150—168 juta rupiah. Untuk Pulau Sumatera seharga 150 juta rupiah. Rumah Subsidi di Sulawesi dan Kepulauan Maluku berada di harga 156-168 juta rupiah. Sedangkan rumah subsidi di Kalimantan seharga 164 juta rupiah, terakhir rumah subsidi di Papua mencapai 219 juta rupiah. Harga rumah yang cenderung terjangkau tersebut tidak akan bisa ditemui jika dibangun oleh developer dengan jenis rumah hunian. Dengan luas yang sama (33 m2), rumah komersial di Kawasan Jabodetabek sudah di atas 350 juta rupiah.